Maaf, kemarin aku tidak sempat Online di Blog, karena ada acara keluarga. Hari ini aku akan bercerita tentang saat tadi pagi aku melihat profile facebook dan twitterku yang dipenuhi dengan tulisan nakal, dari teman sekelasku. Hari ini, mereka tidak jadi tampil Pentas Seni. Kemudian, menyalahkanku yang sudah jelas tidak masuk sekolah, dan tidak tau apa – apa. Kemudian aku bertanya dari salah satu temanku, “Sebenarnya apa yang terjadi? Doa apa yang telah aku ucapkan untuk mereka?” temanku menjawab, “Syif, mereka bilang bahwa kamu telah mendoakan mereka supaya tidak jadi tampil di Pentas Seni.” Setelah itu aku membalas, “Apa? Tidak mungkin aku melakukan itu. Untuk kelasku sendiri. Tidak akan.”
Lalu aku jelaskan, bagaimana kejadiannya..
Jadi begini, pada awalnya aku bertengkar dengan temanku.. namanya A & M. Saat itu saya ada acara keluarga di Purwokerto, dan sempat tidak masuk sekolah. Karena awalnya di kelas aku yang diperintahakan untuk menyanyi di pentas seni, tetapi karena aku tidak hadir maka digantikanlah oleh mentari. Jujur, saat itu aku kecewa. Aku masih berharap bahwa aku akan dipilih. Tetapi, misalkan saya tetap tidak dipilih saya akan merelakannya. Ketika itu saya ngeTweet begini, “jujur, aku kecewa. Tapi aku masih tetap berharap”. Melihat itu, M, dan temannya ( 6 Orang ) Melecehkan aku di Twitter dan Facebook. Saking banyaknya lecehan mereka, kesabaranku semakin mengurang, dan rencanaku akan menjawab lecehan mereka dengan kata yang kasar. Tetapi, setelah kupikir ulang sebaiknya tidak perlu menjawabnya. Dan akhirnya aku Membuat status di Facebook ke2ku seperti ini.. “Lebih baik, gak usah deh.” Lalu, aku meRefresh kembali Timeline, dan akhirnya ada respon dari temanku , ia menjawab. “ENEG NGELIAT STATUSNYA DIA DI FACEBOOK, CEK AJA FACEBOOKNYA YANG KE2, DIA KIRA, KITA GAK BISA BUAT PENTAS SENI!”. Setelah aku lihat itu, aku sadar bahwa dia salah paham. Status itu, untuk diriku sendiri supaya tidak membalas omongan lecehan kalian, bukan untuk pentas seni kelas kita. Coba kalian pikir secara logika, tidak mungkin seorang murid, yang melecehkan dan menjelek – jelekkan kelasnya sendiri.
Hari ini temanku, dia datang kerumah dan menceritakan semuanya. Jadi, mereka tidak suka jika yang menyanyi itu aku. Karena, mereka menunjukkan bahwa mereka juga bisa menyanyi, tidak hanya aku. Ok, kalau memang itu salahku AKU MINTA MAAF DENGAN SEBESAR - BESARNYA. Tetapi, tentang aku mendoakan untuk 6B (kelas saya) supaya mereka tidak berhasil dalam Pentas Seni, hal itu adalah SALAHPAHAM. SEJUJUR – JUJURNYA, jika memang STATUS ITU YANG DIMAKSUD, itu bukan untuk kelas 6B. Melainkan untuk saya, supaya tidak membalas dengan kata kasar lecehan – lecehan yang ada di Twitter dan Facebook. Aku tidak menyalahkan I, A, M, atau teman – teman yang lainnya. Aku sadar, akupun salah. Jadi, kuharap kalian mengerti bahwa ini hanyalah salah paham saja. Aku harap kita bisa bersama lagi seperti dulu. Setelah 6 tahun kita kenal, sejak kelas 1. Apakah kisah kita dikelas 6 ini diakhiri dengan permusuhan? Tentu tidak. Di kelas 6 ini bersama kalian, aku mendapat pelajaran. Aku telah egois sama kalian. Di kelas 6 ini aku juga tau, bahwa.. Sebagai sahabat, kita harus menerima kelebihan dan kekurangannya. Jadi sekarang aku mengerti, aku harus terima kalian kelebihan dan kekurangan kalian. Begitupula dengan kalian kepadaku, aku harap juga begitu. Amien.. Terimakasih untuk kalian yang sudah membaca Entry ini. Aku harap, kalian bisa memaafkan aku, dan kembali seperti biasa di hari – hari sepanjang liburan ini. Selalu semangat, dan ceria. Jangan lupa, tetap di blog saya. Bye!